Upacara peneduh Gumi dan Ngenang-Ngening

Upacara peneduh Gumi dan Ngenang-Ngening
photo via calonarang taksu
Upacara Nunas Ica Paneduh Gumi s diselenggarakan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali bersamasama dengan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahat menyatakan khusus untuk pelaksanaan Nunas Ica pada Tilem sasih Kadasa, hari Rabu (Buda Pon, wuku Medangkungan), tanggal 22 April 2020, diselenggarakan Upacara Nunas Ica Paneduh Gumi di Pura Agung Besakih. dengan peserta yang terbatas dari Krama Desa Adat Besakih.

Khusus untuk pelaksanaan Nunas Ica seluruh Desa Adat di Bali agar turut serta “ngastitiang Upacara Nunas Ica Paneduh Gumi” dengan serentak ngaturang banten pajati masing-masing asoroh di Pura Kahyangan Tiga Desa pada pukul 08.00 WITA, dengan peserta yang terbatas; dan ngaturang banten suci asoroh, sorohan tumpeng pitu asoroh, rayunan putih kuning adulang, segehan, matabuh arak berem, di Pangulun Setra, ngarcana Bhatara Yama, pada pukul 10.00 WITA.

Krama Desa Adat di Desa Adat agar turut ngastitiang Upacara Nunas Ica Paneduh Gumi serentak ngubeng/ngayat ngaturang sodaan putih kuning di Sanggah Kamulan serta segehan putih kuning di natar Sanggah/Mrajan masing-masing. Selesai mabhakti, nunas tirta pakuluh/wangsuh pada ring Kamulan, nunas urip ring Ida Bhatara-Bhatari, terutama kepada Bhatara Tiga Sakti (Brahma, Wisnu, Iswara).

Selain itu gaturang segehan sia (9) tangkih, maulam bawang iahe, dan uyah, arak berem, di masing-masing di depan Pintu masuk pekaranganim.m, yang kauntap adalah Sang Kalla Dengen dan SangKala Roga Usai pelaksanaan upacara,Krama adat diharapkan melakukan “Ngeneng dan Ngening. Pengertian Ngeneng Ngening secara Sakala berupa Ngeneng, yaitu semua warga di wewidangan Desa Adat diimbau agar tinggal di rumah masing-masing, sesuai anjuran Pemerintah, dengan membatasi bepergian ke luar rumah, kecuali bila memang benar-benar perlu.yakni belajar di rumah, bekerja di rumah, dan beribadah/sembahyang di rumah, Secara Niskala berupa Ngening, yaitu warga agar mabhakti pagi dan sore hari di Mrajan masing-masing, memuja Bhatara Hyang Guru/Hyang Tiga Sakti.

sumber media online

Posting Komentar