Dari masa ke masa, perkembangan media sosial memang mengalami perubahan yang begitu pesat, begitu juga dengan para penggunanya. Kamu tentu masih ingat di mana zaman Facebook dihuni oleh orang-orang dengan berbagai keunikannya yang mungkin saat ini bisa dibilang sebagai tren alay. Berbeda dengan pada masa itu, tren alay mungkin malah menjadi sesuatu yang dianggap keren, gaul, dan up to date banget. Artinya, pada zaman tersebut kalau kita nggak mengikutin tren itu, artinya kita ketinggalan zaman.
Beda dengan saat ini, jangankan melakukan hal yang sama, orang mengingatnya aja kadang bikin geli sendiri kok. Kira-kira dulu tuh apa yang ada di pikiran banyak orang termasuk kita sendiri, kok bisa-bisanya punya tren aneh semacam itu, ya? Seriusan deh, meski memang menjadi bagian dari masa lalu kita, tapi kalau mengingat hal di bawah ini kayaknya juga bakal malu sendiri deh. :’)
Pakai nama aneh-aneh dan nggak jarang hurufnya besar kecil. Padahal itu yang mau baca aja udah pusing duluan
Salah satu tren di masa alay yang paling terkenal adalah saat semua orang di Facebook punya username yang menurutnya unik dan beda dengan yang lain. Alih-alih beneran unik, ternyata memang kurang kerjaan banget sih kita dulu pakai nama di Facebook yang aneh-aneh begitu. Belum lagi hurufnya dibikin kombinasi antara huruf besar dan huruf kecil. Itu maksudnya apa coba?
Memang, ya, orang-orang sejak zaman dulu hobi banget buat menyusahkan diri sendiri. Tapi kira-kira zaman sekarang masih ada nggak yang pakai nama Facebook ‘DeDdY cIe NdUUtZZ ClaLu3 CerYa’ atau ‘M4rwAn K0RbAN K3gAnaSaN CiNt4’? Bacanya aja udah mules duluan. 🙁
Pasang foto selfie dengan gaya khas alay dan dikasih filter atau editan sampai berlapis-lapis
Foto selfie di zaman itu juga nggak kalah bikin geli, posenya pun kalau diingat kembali juga cuma itu-itu aja. Kamera dihadapkan di arah muka, bibir dimonyongin, jari ditaruh di depan bibir atau terkadang berpose hormat, udah gitu ditambahin editan dan filter bertumpuk-tumpuk. Pokoknya profile picturenya serba meriah banget deh udah kayak hiburan pasar malam karena saking meriahnya. 🙁
Selain itu, hal yang kalau diingat lama-lama bikin malu sendiri adalah kelakuan kita dulu yang pernah memasang bio di Facebook dengan keterangan-keterangan yang nggak kalah konyol. Mulai dari bekerja di PT Mencari Cinta Sejati dengan jabatan sebagai manager, berkuliah di universitas luar negeri yang bahkan saat itu kita nggak tahu itu di mana, sampai keterangan-keterangan lain yang “hadeeeh” banget. Kreatif sih kreatif, tapi kenapa dulu bisa se-alay ini sih? Pencipta PT Mencari Cinta Sejati kayaknya punya tanggung jawab besar kepada fase alay di tahun 2010 lalu deh.
Saling sindir dengan teman lewat status, padahal kalau ketemu juga langsung bisa selesai 🙁
Drama media sosial ternyata memang sudah ada sejak zaman dulu kala. Permasalahannya juga cuma seputar itu-itu aja, paling banyak masalah cinta dan pertemanan. Pokoknya kalau udah ada satu yang kesenggol, langsung tuh bakalan ramai banget statusnya sepanjang hari cuma sindir-sindiran terus nggak ada berhentinya. Beda sama sekarang, nggak ada yang begituan, tapi terkadang lebih resek karena tren spall-spill warganet~
Sebenernya nggak perlu malu-malu banget sih kalau kamu dulu sempat mengalami fase-fase kocak tersebut. Tenang, karena yang berada di situ saat itu juga nggak cuma kamu seorang kok. Masih ada banyak orang lainnya yang terjebak di masa konyol yang satu itu. Anggap aja sebagai perjalanan hidupmu, siapa tahu besok malah bisa jadi cerita buat anak dan cucumu, kan? Kamu bisa menunjukkan pada mereka, “Ini lo, dulu kelakuan bapak kalau di Facebook pas masih remaja, dulu keren banget nih beginian!” 🙂
Posting Komentar