Ig @kmangsri |
Masih tak percaya? Ini lho, alasan mengapa mencari pekerjaan dan jodoh sesungguhnya serupa.
1. Sama seperti saat berusaha mencari cinta, kamu harus tampil semenarik mungkin ketika memperkenalkan diri dalam rangkaian rekrutmen kerja
Ketika memulai pencarian kerja, kesan pertamamu akan sangat diperhatikan oleh para HRD, user, atau pemilik perusahaan. Mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki diperhatikan karena mengandung artinya masing-masing. Oleh karenanya, dituntut atau tidak, kamu punya kesadaran sendiri untuk berbusana rapi dan tampil menarik. Kamu yang tadinya adalah sosok wanita cuek, suka berkaos oblong, dan bercelana jeans robek-robek harus mengubah kebiasaan dengan berdandan, pergi menata rambut ke salon bila diperlukan, berkemeja, mengenakan sepatu hak tinggi, dan tanpa pikir panjang kembali mengenakan rok span seperti masa-masa sekolah.
Begitu pula dengan hubungan asmara. Siapa sih yang mau melihat wanita dengan penampilan biasa-biasa saja atau malah berantakan? Yang ada, mereka malah melihatmu dengan tatapan aneh. Sebaliknya jika kamu berpenampilan menawan, auramu semakin mudah dilihat meskipun di antara keramaian sekali pun. Sebuah studi pun pernah mengatakan, penampilan fisik seseorang menunjukkan kesan awal yang cukup akurat. Kamu akan pikir-pikir ‘kan mau mengenakan pakaian asal-asalan pada kencan pertama?
2. Banyak orang menemukan lowongan bukan lewat iklan, tapi jaringan pergaulan. Begitu pun jodoh, banyak ditemukan bukan dari biro pengumuman — tapi lewat teman-teman
Selain melalui proses rekrutmen kerja, banyak orang yang mampu meraih pekerjaan impiannya lewat koneksi atau jaringan pergaulan yang luas. Misalnya dari lingkup pergaulan profesional, rekomendasi teman, keluarga, kolega, hingga dosen saat berkuliah. Ini sah-sah saja kamu lakukan selama kamu sesuai kualifikasi dan mampu menjalankan jobdesc yang diamanahkan kepadamu. Enyahkan rasa grogi, malu, dan tidak percaya diri saat menghadiri acara-acara yang mampu menambah networking kamu. Sekali pun orang-orang yang nantinya kamu temui tak memiliki sangkut paut pada minat kerja dan kemampuan profesionalmu, bukan mustahil orang itu mampu mengenalkanmu dengan kontak orang-orang penting yang kamu miliki.
Dalam hal asmara, bagaimana mungkin kamu menemukan cintamu jika hanya berdiam diri di rumah atau di meja kerja saja? Kapan sosok impianmu itu bisa melihatmu kalau kamu bahkan malas bergaul dan bersosialisasi dengan masyarakat umum? Mulai sekarang, perluaslah pergaulanmu karena hampir 26% pasangan bisa menikah karena mereka saling mengenal lewat koneksi teman, kerabat, atau kolega.
3. Sama seperti lowongan pekerjaan, ada kualifikasi yang harus dipenuhi jika kamu ingin melamarnya. Begitu pula dalam urusan cinta
Kalian sama-sama suka fitnes
Dia yang malas berolahraga, jadi semangat
Ketika kamu melihat pengumuman tentang lowongan pekerjaan di koran atau internet, mereka menuliskan aneka macam persyaratan atau kualifikasi yang mereka butuhkan. Ini tentu saja karena mereka tidak memiliki karyawan dengan kualitas serupa di perusahaannya. Bagi kamu yang memenuhinya, beruntunglah kamu karena kamu jadi salah satu karyawan yang diidamkan perusahaan tersebut. Kamu pun akan semakin diidamkan jika sudah memiliki pekerjaan. Kamu bisa menegosiasikan gaji, benefit, dan kendali karena posisi tawarmu lebih tinggi.
Jika kamu punya karakter dan sifat yang begitu klik untuk pasanganmu, kemungkinan besar ia tak akan ragu lagi untuk mengejarmu. Dia bersikap keras, kamu punya sikap lemah lembut yang tidak dimilikinya. Kamu malas berolahraga, dia menjadi penyemangatmu untuk rajin ke tempat fitness. Apapun yang belum didapatkannya, ia berharap kamu bisa memilikinya.
4. Lancar-tidaknya jodoh dan urusan kerja pun ditentukan satu hal yang sama: mau tidaknya bersikap terbuka terhadap tawaran yang ada
Sesekali ambillah risiko untuk keluar dari zona nyamanmu. Mungkin selama ini pergaulanmu hanya di antara sesama alumni teman sekolah, teman les/kursus, atau teman sekomplek rumah. Mengambil risiko untuk keluar zona-zona tersebut dan berusaha mengenali lingkungan yang mungkin saja kurang ramah padamu, justru bisa membuatmu bertemu pasangan. Misalnya mengikuti komunitas-komunitas baru yang sebelumnya tak pernah jadi minatmu, mendaftar les memasak padahal minatmu ada di menyanyi, traveling ke luar kota atau luar negeri, dan aktivitas-aktivitas lain yang memungkinkanmu mendapat pengalaman sekaligus berkenalan dengan orang-orang baru.
Keluar dari zona nyaman pun dikenal dalam dunia kerja. Sebaiknya kamu tidak membatasi pencarian kerjamu dengan kriteria yang kamu inginkan atau sesuai jurusan yang kamu dalami saja. Kamu tidak akan pernah tahu bahwa di dalam dirimu, ada potensi-potensi besar lainnya yang amat berharga untuk dikembangkan. Melalui ajang kerja profesional inilah kamu akan menggemblengnya. Jika kamu mau, niscaya kesempatanmu untuk mendapat panggilan kerja semakin meninggi.
5. Sebelum melamar kerja, mencari tahu profil perusahaan dan jobdesc yang diberikan harus jadi kebiasaan. Begitu pula dengan jodoh, ketahuilah latar belakangnya dan tidak terburu-buru percaya perkataan orang
Melihat info lowongan pekerjaan yang dibuka oleh perusahaan besar dan ternama, mungkin tidak akan membuatmu ragu untuk memasukkan lamaran ke dalam salah satu posisinya. Ini karena kamu sudah percaya pada kredibilitas nama besarnya. Tapi bagaimana jika kamu berusaha mencari pekerjaan di daerah dan hanya menemukan sejumlah nama perusahaan kecil? Tentunya kamu banyak-banyak mencari tahu tentang perusahaan dan posisi yang ditawarkan pada perusahaan tersebut bukan? Apalagi sudah marak info lowongan kerja palsu, yang mana persyaratan kerjanya tidak sulit namun iming-iming gajinya sangat tinggi.
Pun sama halnya dengan mencari pria yang akan kamu gadang-gadangi sebagai teman hidupmu kelak. Jangan cuma tergoda oleh ketampanan atau harta kekayaan yang melimpah. Cari tahu juga apakah dia layak memenangkan hatimu selamanya! Lalu bagaimana cara mengetahuinya? Cukup sederhana! Lihat saja bagaimana caranya memperlakukan ibu dan saudara perempuannya. Kamu akan tahu bagaimana ia yang sesungguhnya dan bagaimana bayangan masa depanmu, dilihat dari cara ia memperlakukan wanita yang telah melahirkannya itu.
6. Kamu boleh-boleh saja follow up tentang proses terkini rekrutmen kerja dan hubungan cintamu. Tapi ingatlah untuk tetap santai agar tidak menyebalkan pihak yang “diganggu”
Kamu mungkin pernah penasaran dan deg-degan akibat tak kunjung beroleh kabar dari perusahaan yang dilamar. Sayangnya, belum banyak jobseeker proaktif dengan menghubungi perusahaan tersebut. Selain bertanya pada sesama jobseeker yang pernah ditemui, hal yang dilakukan adalah pasrah. Kamu berpikir, barangkali memang sudah tak diterima oleh perusahaan tersebut. Padahal boleh-boleh saja lho menghubungi via telepon atau email ke perusahaan yang bersangkutan dan menanyakan kelanjutan rekrutmen. Namun bila belum menghasilkan keputusan final, sebaiknya kamu tidak terus-terusan menghubungi.
Follow up seperti itu juga nyata adanya dalam jalinan percintaan. Setelah kamu mengenalnya, kamu sah-sah saja menghubunginya lewat nomor yang telah didapat. Sekedar menyapa dan menanyakan kabar pun boleh dilakukan. Asal kamu tidak terlalu sering melakukannya. Jadikan kesempatan ini untuk sekedar memancingnya. Jika kamu memfokuskan terlalu banyak waktu dan dan tenaga di awal perkenalan, jangan heran jika sosok yang menarik hatimu itu akan terganggu dan malah menjauhimu.
7. Soal kecocokan, idealnya kamu rasakan semenjak menemui calon atasan di meja interview. Begitu pula dengan dia yang kamu rasa akan jadi jodohmu
Selama wawancara, paling tidak kamu mendapatkan sedikit demi sedikit bayangan tentang suasana kerja dan karakter atasanmu. Bagaimana kamu diperlakukan pada hari wawancara berlangsung atau di hari pertamamu bekerja, bisa menjadi ilustrasi seperti apa interaksi yang akan kamu hadapi di tempat kerja barumu tersebut. Untuk itu, yakinkan dirimu untuk menyukai calon atasan serta calon tim kamu nanti. Jika kamu benar-benar meragukannya, bahkan banyak menemukan keanehan dan kecurigaan, tak perlu pikir panjang untuk meninggalkannya.
Kecocokan soal suasana kerja di atas, setidaknya dapat disebut dengan chemistry pada hubungan percintaan. Chemistry sangat diperlukan, bahkan wajib dalam setiap hubungan percintaan. Jika dari awal kamu tahu kalau sudah ada ketertarikan di antara dua belah pihak, jangan ragu untuk meneruskannya. Namun jika kalian berdua hidup dan berhubungan tanpa pernah sedikit pun merasakan chemistry, maaf, lebih baik kalian berteman saja.
8. Ketika mewawancarai, HRD menanyakan berapa persen keyakinanmu masuk dalam perusahaan tersebut. Keyakinanmu ini juga perlu ditunjukkan ketika kencan dengan cara yang anggun
Beberapa HRD perusahaan kerap kali menanyakan pertanyaan ini saat interview pada jobseeker. “Berapa persenkah keyakinan kamu untuk bergabung dalam perusahaan ini?” Jika memang kamu sudah yakin dan menyukai perusahaan serta posisi yang ditawarkan, jawablah tanpa rasa segan. Jika kamu masih tidak yakin, biasanya HRD akan menjelaskan kembali tentang bagaimana bekerja di tempat tersebut dan melakukan review lagi terhadap persentase keyakinanmu. Namun bila wawancara tak sedikit pun menyinggungnya, akhiri wawancara dengan mengatakan bahwa kamu benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut. Bila perlu, tanyakan juga mengenai langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan.
9. Dan seperti perusahaan di mana-mana, seseorang harus mau berkembang dengan cinta yang dipilihnya
Dibutuhkan naluri yang kuat untuk meyakinkanmu, apakah sudah siap berkomitmen atau belum di perusahaan tersebut. Kamu sendiri yang bisa memutuskan untuk mengambil peluang di tempat kerja yang baru atau tidak. Di sisi lain, jika perasaan kamu malah ragu atau menyarankan tidak pada pekerjaan baru, kemungkinan besar keraguan itu datang bukan tanpa sebab. Sesungguhnya feeling kamu lah yang sedang bekerja ketika kamu merasakan sesuatu yang tak tepat atau kamu tak mendapatkan sedikit pun bayangan bekerja pada perusahaan tersebut. Alam bawah sadarmu mungkin tengah memberi alarm bahaya.
Emosi kita sesungguhnya berkembang dari alam bawah sadar. Meskipun irasional, informasi yang disampaikannya lebih bisa dipercaya daripada yang dipikirkan oleh otak rasional kita. Dengan kata lain, insting mampu memberikan petunjuk besar untuk menyelamatkanmu dari kekecewaan yang lebih besar. Perihal asmara, jika instingmu sudah merasakan alarm tersebut, tak usah berlama-lama lagi. Buang jauh bayangan untuk berkomitmen dengannya sebelum hubunganmu terlalu jauh dan kamu terburu menyesal di kemudian hari.
10. Setelah kamu diterima bekerja, kamu akan memberikan segenap usaha yang maksimal. Begitu juga dalam kehidupan asmara, kamu harus melakukan yang terbaik agar dia selalu merasa spesial.
Untuk membuat perusahaanmu merasa spesial telah memilikimu, kamu bisa segera mengirimkan email kepada atasan yang menyeleksimu. Isinya berupa ucapan terimakasih karena kamu telah diberi kesempatan untuk bergabung dan bekerjasama dalam perusahaan impian tersebut. Kirimkan ini dalam jangka waktu 1 x 24 jam. Perbuatan seperti ini akan menunjukkan bahwa kamu punya keseriusan dengan posisi yang kamu peroleh. Karena itu pun, kamu akan tampak sangat bernilai bagi perusahaan.
Pun begitu pula jika kamu telah diterima oleh pujaan hatimu. Siap tidak siap, kamu harus melakukan yang terbaik untuk menjaga hatinya, sekaligus menjadikannya satu-satunya lelaki yang spesial di hidupmu. Misalnya saja memberikan kejutan atau kado di hari ulang tahunnya. Jadikan ia kekasih sekaligus sahabat, tempat ia selalu nyaman berbagi denganmu jika kelanggengan yang kamu cari.
11. Bila ditolak oleh suatu perusahaan, tak lantas kamu bersedih. Cinta pun begitu, kata menyerah dan trauma tidak boleh ada dalam kamusmu
Ketika pekerjaan yang kamu impikan tersebut justru sama sekali tidak memperhitungkan namamu, mungkin ini waktunya berbenah. Teliti lagi niat mulamu melamar pekerjaan di tempat itu. Apakah hanya ingin melarikan diri dari beban kantor lama yang berat atau ingin benar-benar mengembangkan diri? Jika niatmu sekedar ingin melarikan diri, kamu masih bisa kok mencoba peruntungan pada perusahaan-perusahaan lainnya yang tak kalah menarik. Namun jika kamu serius ingin mengembangkan diri, jadikanlah ini kesempatan untuk memacumu lebih baik lagi. Bisa jadi kemampuan dan karakter kamu memang belum cocok pada perusahaan tersebut. Kamu masih harus menempa diri dan mencobanya lagi pada kesempatan berikutnya.
Bila jodoh yang kamu cari ternyata bukanlah takdirmu, janganlah berburu-buru menyerah dan merasa trauma. Trauma itu tak akan hilang bila kamu berusaha keras untuk menghapusnya. Dan cara paling ampuh untuk menghapus peristiwa sedih itu hanyalah bersemangat mencari pasangan yang baru. Jika kamu gagal dan gagal lagi, teruslah berusaha. Namun jangan pernah mematok target atau sasaran yang tinggi, sebab rasa kecewa yang dihasilkan setelah gagal mencapainya malah membuat traumamu tak kunjung habis. Santai saja, ya!
Bagaimana? Apakah kamu sudah tersadar bahwa antara mencari pekerjaan dan jodoh itu serupa? Semoga dengan tips-tips di atas, kamu bisa segera menemukan keduanya, ya!
Posting Komentar