Hidup Itu Sederhana. Yang Rumit Itu Pikiran Kita, Hidup Itu Murah Yang Mahal Itu Gengsi Kita

Hidup Itu Sederhana. Yang Rumit Itu Pikiran Kita, Hidup Itu Murah, Yang Mahal Itu Gengsi Kita

 Dalam kesederhanaan ada kebersahajaan yang menuntun kepada kebahagiaan nurani karena sesungguhnya yang kita butuhkan hanya sedikit dan tidak selalu berupa materi, selebihnya untuk memberi dan memenuhi hak orang lain. Kesederhanaan memiliki arti dan manfaat yang luar biasa sebagai energi kehidupan. Energi untuk bertahan, energi untuk memberi dan berbagi, serta energi untuk mensyukuri hidup itu sendiri. Tidak mudah memang untuk menerapkan kesederhanaan dalam diri dan kehidupan kita sehari-hari.

Hidup sederhana tidak berarti hidup dalam kesengsaraan, kemiskinan, kemelaratan dan serba kekurangan. Kesederhanaan merupakan pola pikir dan pola hidup yang proporsional, tidak berlebihan dan mampu memprioritaskan sesuatu yang lebih dibutuhkan. Kesederhanaan ialah kemampuan untuk ikhlas menerima yang ada, berusaha untuk berlaku adil dan bersyukur atas setiap rezeki yang diberikan dengan tetap menggunakannya pada hal-hal yang bermanfaat dan berarti. Kemampuan itulah yang memberikan manfaat dan menjadi energi dalam kehidupan kita.

Dalam buku Simplify Your Life, Elaine St. James menyatkan bahwa sepanjang sejarah orang-orang bijak (dalam setiap kebudayaan besar), kehidupan sederhana adalah kunci kebahagiaan.

Secara psikologis, kesederhanaan bermanfaat dalam menyeimbangkan energi positif dan negatif dalam diri dan kehidupan kita. Energi syukur dan ikhlas dalam kesederhanaan merupakan nutrisi untuk mencapai kebahagiaan, sehingga hati kita senantiasa dipenuhi perasaan-perasaan positif dan pikiran pun lebih jernih dan tenang. Ketenangan psikis akan bersinergi dengan kematangan spiritual. Dalam tataran spiritual, kesederhanaan dapat memberikan energi untuk membuat kita fokus dalam menjalankan sesuatu. Dengan fokus kepada usaha dan keyakinan akan kekuatan Yang Maha Perkasa, kita mampu menghadapi hambatan dan ujian, sehingga hidup terasa lebih ringan dan mudah karena ada kepasrahan dan penyerahan diri yang utuh kepada kekuatan maha melalui doa. Itulah energi kehidupan yang bisa memanusiakan manusia.

Sinergi antarenergi dalam kesederhanaan tersebut, pada akhirnya akan bermuara pada keutuhan energi yang bermanfaat untuk mengontrol dan mengendalikan hawa nafsu serta mengelola emosi dengan baik.

Mengendalikan emosi dan mengontrol hawa nafsu memang bukan sekedar retorika, tetapi dibutuhkan latihan dan kesungguhan dalam aplikasi sehari-hari. Paling tidak, saya dan Anda tetap berusaha melatihnya seiring dengan proses hidup yang kita jalani. Kendali atas hawa nafsu ini akan melahirkan energi positif berupa kemampuan menentukan prioritas, yakni mendahulukan kebutuhan daripada keinginan.

Memprioritaskan kebutuhan merupakan esensi dari kesederhanaan yang juga bermanfaat sebagai management of life kita.

Keinginan merupakan fitrah, tetapi mampu membatasi keinginan yang berlebihan merupakan anugerah. Kemampuan kita terbatas untuk memenuhi keinginan yang tiada batas. Karena itu, menelusuri arti kesederhanaan membuat kita terus belajar untuk lebih realistis dan peduli terhadap kebutuhan, baik diri sendiri maupun orang lain. Jika kebutuhan lebih mendesak, kesampingkan dulu keinginan kita. Tuhan lebih mengetahui apa yang kita butuhkan sekalipun tidak sesuai dengan keinginan kita. Karena itu, kesederhanaan merupakan cara proporsional dalam menyeimbangkan kebutuhan dengan keinginan..

Hidup Itu Murah, Yang Mahal Itu Gengsi kita

Menjalani sebuah kehidupan sebenarnya sangat mudah jika kita melakukannya dengan baik. Namun, banyak sekali orang yang mempersulit kehidupannya karena berbagai alasan, salah satunya adalah karena malu atau gengsi.

Merasa gengsi hanya akan membuat kehidupan Anda menjadi berantakan atau tidak akan berjalan dengan baik. Apakah Anda pernah mendengarkan anjuran atau nasihat dari seseorang untuk selalu mensyukuri apa saja yang telah dimiliki? Sebagian orang tentunya sudah pernah mendengarnya, bukan?

Semakin sering Anda bersyukur, maka semakin baiklah kehidupan Anda ke depannya. Hidup sederhana, sebenarnya sudah bisa membuat kehidupan Anda menjadi bahagia, asalkan Anda tidak terlarut pada ego atau gengsi. Tidak perlu berlebihan, karena hal yang terpenting adalah, kita selalu merasa cukup untuk menjalani hari-hari yang baik.

Posting Komentar