Ilustrasi Photo By https://instagram.com/gungarik |
Menikah adalah sebuah keputusan terbesar dalam hubungan pria dan wanita. Pernikahan menjadi sebuah ajang dalam menjalani kehidupan baru, yang sejatinya bertujuan meraih kebahagiaan. Namun menikah bukanlah sekedar mengikat janji sehidup semati. Bukan Cuma ingin hidup bersama karena saling mencintai dan menyayangi. Tapi lebih dari itu menikah juga membutuhkan banyak persiapan.
Membangun rumah tangga tentu saja butuh persiapan materi. Tidak ada uang roda kehidupan tak akan bisa berjalan. Tapi diluar itu semua, ada persiapan mental yang justru harus dibangun dengan sedemikian rupa sebagai landasan agar hubungan selama pernikahan nanti berjalan dengan mulus, apapun kondisinya. Baik saat suka maupun duka, bahkan saat lapang maupun sempit.
1. Persiapan Mental dan Fisik
Persiapan mental dan fisik adalah hal yang utama ketika kamu ingin menikah. Siap mental artinya kamu harus siap dalam mengarungi bahtera rumah tangga, siap menghadapi segala resiko. Sementara persiapan fisik kamu dan calon suami harus siap lahir batin, sehat secara fisik sehingga cukup tangguh dalam membina rumah tangga.
2. Kesiapan Financial
Meski banyak yang bilang bahwa cinta adalah modal terbesar dalam pernikahan, tapi masalah keuangan merupakan hal penting yang tidak bisa diabaikan. Kita tak bisa menutup mata dengan banyaknya kasus pertengkaran rumah tangga karena kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Ingat, menjalani hidup itu butuh biaya apalagi saat setelah menikah tentu banyak pengeluaran yang harus ditanggung bersama. Pastikan setelah menikah, kondisi keuangan sudah mencukupi. Paling tidak, kalian sudah memiliki penghasilan tetap dan dapat bekerja sama memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga, tidak menjadi beban keluarga masing-masing.
3. Siap Menjalani Kehidupan Yang Berbeda
Menikah berarti menjalani kehidupan baru, untuk itu kamu harus siap menghadapi semua hal yang tak terduga. Kamu akan menghadapi kehidupan yang berbeda dengan kehidupan kamu ketika masih lajang. Untuk itu menikah harus didasari kepentingan bersama bukan kepentingan pribadi. Jika sebelumnya kamu bebas kemanapun bersama teman-teman, setelah menikah tentu semua harus atas dasar persetujuan suami. Apapun yang akan kamu putuskan hendaknya dibicarakan bersama suami.
4. Restu Orang Tua
Jangan sepelekan restu orang tua, karena restu orang tua pernikahan akan bisa berjalan dengan lancar, langgeng dan bahagia. Ingat menikah bukan hanya menyatukan dua insan manusia yang saling mencintai tapi juga menyatukan dua keluarga sekaligus. Apalagi contoh paling umum dalam Adat Bali hubungan yang tidak direstui karena terhalang kasta atau sentana.
5. Ingat Pernikahan Tidak Selalu Berjalan Indah
Menikah sejatinya adalah momen yang paling membahagiakan. Tapi ingat, menjalani hubungan setelah meikah tidak selamanya selalu indah dan mulus. Suatu saat kamu akan menemui masalah dalam kehidupan rumah tangga. Salah satunya perbedaan pendapat memicu pertengkaran. Sebelum menikah kamu juga harus merencakan dan mempersiapkan apa saja rencana kamu kedepan setelah menikah.
Jadi, bagaiman apa kamu salah satu orang yang sudah siap menikah? Membangun rumah tangga ibarat membangun sebuah rumah, ada pilar-pilar yang harus berdiri kokoh agar rumah tangga yang dibina bisa awet dan tahan lama. Pilar tersebut tentu saja harus mempunyai beberapa persiapan mental.
Posting Komentar