60 Hotel di Bali Akan di Jual, Belum Ada Investor yang Sepakat Membeli

60 Hotel di Bali Akan di Jual, Belum Ada Investor yang Sepakat Membeli
60 Hotel di Bali Akan di Jual, Belum Ada Investor yang Sepakat Membeli


Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, IGN Rai Suryawijaya mengungkap fakta menarik. Dia menyebut saat ini kurang lebih 60 hotel Pulau Bali yang akan dijual pemiliknya.

 

Namun, ditengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 belum ada investor lokal maupun asing yang sepakat membeli. Dia mengatakan bisnis perhotelan di Bali sangat terpukul oleh pandemi virus Corona. Saat ii rata-rata hunian atau okupansi hotel hanya satu digit sedangkan jumlah kamar hotel di Bali sebanyak 146 ribu unit. Jadi ada satu hotel miliki 1000 kamar hanya isi 5 kamar, punya kamar 200 isi 9 sampai 10 kamar. Itu sangat kecil dan tidak bisa menutup biaya operasioal hotel.

 

Ia mengungkapkan kekuatan pengusaha di bidang hotel dan restoran biasanya memiliki dana cadangan selama tiga bulan. Setelah tiga bulan mereka akan mantab atau makan tabungan, setelahnya lagi akan manfest atau makan investasi yakni menjual asetnya.

 

Menurut Suryawijaya, kendati pemerintah memebrikan kebijakan relaksasi tetapi tidak membantu banyak. Demikian pula pemberian dana hibah pariwisata itu hanya bisa memenuhi dana operasional satu atau dua bulan.

 

Suryawijaya mengatakan, pelaku usaha pariwisata di Bali sangat mengharapkan soft loan (pinjaman lunak) yang diajukan Pemprov Bali sebesar Rp 9,7 triliun segera terealisasi. Jika segera terealisasikan dengan bunga rendah dan waktu 10 tahun mungkin akan bisa tertolong. Namun, jika tidak situasi dan kondisi pengusaha akan semakin sulit dan banyak yang akan kolaps dan pailit.

 

Diakuinya puluhan hotel di Bali yang dijual itu lantaran sulit bertahan sementara kewajiban membayar bunga pinjaman bank tetap berjalan.

 

“Beberapa pemilik hotel ada yang langsung bilang ke saya (hotelnya dijual), dan menawarkan siapa tahu saya punya networking investor yang akan membelinya. Ebberapa secara diam-diam jual hotel karena ini adalah rahasia perusahaan. Kalau yang di pailit memang ada,” ujae Rai Suryawijaya.

Menurut dia, puuhan hotel yang dijual itu dari hotel bintang tiga, emoat, lima serta villa.

 

Bintang tiga banyak yang ingin menjual, pilihannya tutup atau jual. Paling banyak di Badung khususnya wilayah Kuta, Jimbaran dan juga ada di Nusa Dua tapi daerah lain juga ada.

 

Ia mengatakan, investor asiing yang melirik hotel di Bali berasal dari Eropa dan Amerika karena Pulau Dewata masih dianggap aman dan nyaman untuk berinvestasi jangka panjang. Namun, sejauh ini belum ada investor yang sepakat membeli hotel di Pulau Dewata.


Sumber Tribun-Bali.com

Posting Komentar