Cukup Sudah Meratapi Sendu, Sekarang Saatnya Bergerak!

 

Cukup Sudah Meratapi Sendu, Sekarang Saatnya Bergerak!

Photographer from Pexels via https://www.pexels.com

Tidak terasa sudah masuk bulan kedua. Rasanya waktu bergulir begitu cepat. Pagi, siang, malam, seakan-akan berpindah hanya dengan satu kedipan mata. Jadi, sudah melakukan apa aja di satu bulan pertama tahun 2021? Kalau aku, belum berbuat banyak, bahkan cenderung hanya sekadar menikmati hari-hari sendu yang diwarnai dengan mendung dan hujan. Menjalani pekerjaan sehari-sehari, sesekali menulis, merekam, dan memperlihatkan eksistensi diri di media sosial.

Virus Corona yang sebentar lagi akan merayakan ulang tahunnya yang pertama juga belum usai. Malah kian hari kian parah, lebih dari satu juta kasus di Indonesia dan lebih dari seratus juta kasus di seluruh dunia. Bingung rasanya, seperti akhir dari dunia. Namun, sejarah membuktikan generasi sebelum kita juga pernah mengalami hal yang sama, dan kita masih bisa hidup sampai saat ini. Rasanya adaptasi jadi hal yang penting dalam hari-hari ke depan.

Kamu sudah beradaptasi? Jujur aku belum sepenuhnya, masih mencari cara untuk melihat dunia hari ini dari kacamata yang tepat. Kacamata yang lebih positif dan menyenangkan.

Ngomong-ngomong soal adaptasi, suatu hari dalam sebuah kultum (kuliah tujuh menit) si penceramah bertanya, “Apa yang pasti dalam hidup?” Aku menjawab, “kematian.” Sungguh dark sekali rasanya kalau dipikir-pikir. Lalu si penceramah berkata, “Salah, jawabannya adalah perubahan.” Aku terdiam, dan berpikir, “benar juga, perubahan adalah sesuatu yang pasti. Bahkan kematian pun adalah perubahan kan? Dari hidup, menjadi mati.”

Hari ini, perubahan itu juga yang menjadi kunci, kita bisa bertahan atau tidak. Mungkin bukan bisa, tetapi mau atau tidak. Memulai suatu kebiasaan baru, mulai beradaptasi dengan situasi baru, mulai bergerak ketimbang hanya meratap. Ngomong, ngomong, ngomong, ngomong memang gampang. Sebelum kalian menghujat, ya iya, ngomong memang gampang, melakukan yang sulit, butuh perjuangan. Makanya WS Rendra dalam salah satu karyanya berkata, “perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata.”

Ngomong itu nggak apa-apa, tapi jangan berhenti di ngomong, karena kata-kata harus dilaksanakan supaya memiliki makna. Kata-kata harus menggerakan, kata juga harus mendorong perubahan, dan kata-kata sebisa mungkin membuat apa yang ada di depan sana kita hadapi bersama-sama. Seperti kata-kata dalam tulisan ini. Setidaknya membuat aku dan kamu, berpikir untuk mulai melaksanakan kata-kata yang pernah terucap, entah itu janji ataupun mimpi. Memang tidak semulus jalan yang lurus, atau kulit yang tiap hari skincare-an. Akan tetapi, itu bagian dari seni berkehidupan kan?

Jadi, tunggu apa lagi? Sudah saatnya kita berhenti meratap, dan mulai bergerak.

Posting Komentar